Menurutnya, proses pemulihan siswa tersebut dibantu tim dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Pemkab Blitar.
"Kalau tempat trauma healing-nya kita tidak mau beberkan, supaya pemulihan mental anak bisa berjalan wajar," katanya saat dihubungi, Okezone, Senin (4/11/2019).
Mengenai pemeriksaan sejumlah saksi, pihak kepolisian tampaknya akan mengutamakan jemput bola dengan mendatangi sekolah yang diduga menjadi tempat bullying fisik tersebut.
Baca Juga : Kisah Pengalaman Wanita yang Pernah Di-bully 10 Tahun
"Karena semuanya masih di bawah umur dan pelajar, kami akan mendatanginya di sekolah, supaya tidak mengganggu proses belajar mereka. Lagipula TKP (tempat kejadian perkara) banyak di sekolah," tuturnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)