Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Orang Korea Selatan Pura-Pura Mati demi Kehidupan yang Lebih Baik

Rachmat Fahzry , Jurnalis-Kamis, 07 November 2019 |08:07 WIB
Orang Korea Selatan Pura-Pura Mati demi Kehidupan yang Lebih Baik
Sejumlah warga Korea Selatan mengikuti program pura-pura mati. (Foto/Reuters)
A
A
A

SEOUL – Lebih dari 25.000 orang Korea Selatan mengikuti layanan pura-pura mati atau istilah di negara itu “pemakaman orang hidup”

Salah satu layanan yang memberikan jasa itu adalah Healing Center yang sudah buka sejak 2012. Salah warga Korsel yang mengikuti layanan berharap pura-pura mati dapat meningkatkan kehidupan mereka setelah mensimulasikan kematian mereka.

“Begitu Anda sadar sedikit lagi akan meninggal, dan mengalaminya, Anda berpikir dengan cara berbeda soal kehidupan,” kata Cho Jae-hee 75 tahun yang telah mengikuti layanan pura-pura mati, mengutip Reuters, Rabu (6/11/2019).

Belasan orang ikut serta dalam acara tersebut, mulai dari remaja hingga pensiunan, mengenakan kafan, mengambil potret pemakaman, menulis wasiat terakhir mereka, dan berbaring di peti mati tertutup sekitar 10 menit.

Baca juga: Marak Pelecehan, Karyawan Korea Selatan Bekali Diri dengan Alat Mata-Mata

Baca juga: 1.600 Tamu Hotel Direkam Secara Ilegal di Korea Selatan dan Disiarkan Langsung

Foto/Reuters

Choi Jin-kyu, seorang mahasiswa mengatakan bahwa waktu di peti mati membantunya menyadari bahwa terlalu sering, ia memandang orang lain sebagai pesaing.

"Ketika saya berada di peti mati, saya bertanya-tanya apa gunanya itu," kata perempuan 28 tahun itu, seraya menambahkan bahwa ia berencana untuk memulai bisnisnya sendiri setelah lulus daripada mencoba memasuki pasar kerja yang sangat kompetitif.

Korea Selatan berada di peringkat 33 dari 40 negara yang disurvei dalam Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Indeks Kehidupan yang Lebih Baik. Banyak orang Korea Selatan yang lebih muda memiliki harapan tinggi untuk pendidikan dan pekerjaan, yang telah dihancurkan oleh ekonomi yang ketat dan meningkatnya pengangguran.

"Penting untuk mempelajari dan mempersiapkan kematian bahkan di usia muda," kata Profesor Yu Eun-sil, seorang dokter di departemen patologi Asan Medical Center, yang telah menulis buku tentang kematian.

Pada 2016, tingkat bunuh diri Korea Selatan adalah 20,2 per 100.000 penduduk, hampir dua kali lipat rata-rata global 10,53, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement