JAKARTA - Jurnalis Aristides Katoppo tutup usia pada Minggu 29 September 2019. Namun, sepak terjangnya dalam memperjuangkan kebebasan pers tak akan pernah terlupakan oleh para koleganya dan segenap insan media yang baru menggeluti dunia jurnalistik.
Jurnalis Senior Tempo, Bambang Harymurti mengatakan, dirinya selalu terngiang pesan dari almarhum, yakni seorang wartawan harus tetap mengutamakan keselamatan dirinya di dalam menjalani tugas jurnalistiknya. Menurut dia, sebuah penyajian berita menjadi tidak ada nilainya jika dalam melakukan proses liputannya, seorang jurnalis harus sampai meregang nyawa.
"Di tengah kebutuhan keberanian yang tinggi, tapi wartawan tetap harus selalu hidup. Berita jadi tidak tersajikan secara baik kalau wartawannya sampai meninggal," kata Bambang dalam acara Mengenang Aristides Katoppo bertajuk "Nurani Jurnalis di Tengah Ketidakpastian" di auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat (8/11/2019).
Baca Juga: Rohana Kudus, Perempuan Jurnalis Penerima Gelar Pahlawan Nasional
Ia mengaku begitu mengagumi sosok mantan wartawan koran Sinar Harapan tersebut. Sebab, dia itu bisa membuat semua narasumber bertekuk lutut ketika sudah diwawancarai.
"Dahulu wartawan ketika ketemu Jenderal LB Moerdani takut. Tapi untuk Aristedes tidak, dia bisa membuat Pak Moerdani tersenyum. Jadi, dia bisa membuat seluruh narsum nyaman, mau menceritakan peristiwa yang pernah diketahuinya," katanya.