JAKARTA – Ketua DPP Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago menjelaskan, maksud Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang menyebut partainya paling Pancasilais saat pidato pembukaan partai. Menurutnya, pidato tersebut tidak menyindir parpol tertentu.
"Maksudnya begini, untuk partai yang mengaku Pancasila ya seharusnya jangan sinis, jadi tidak ditujukan kepada salah satu partai," kata Irma kepada wartawan di Kongres II Nasdem, Sabtu (9/11/2019).
Menurutnya parpol yang merasa sudah menanamkan nilai Pancasila tidak seharusnya memaknai sinis ucapan tersebut. Jika demikian, hal itu justru keluar dari nilai Pancasila.
"Pancasila enggak boleh sinis kan gotong royong. Jadi Kabinet itu harus gotong royong itu yang dilakukan Pak Jokowi. Ini yang dimaksud Pak Surya Paloh, kita tidak pernah mau mencampuri dapur partai orang lain, tapi kita juga ingin agar partai-partai yang ada hari ini tidak juga mencampuri partai kita," ucapnya.
"Jadi harusnya itu tabayun komunikasi, tanya jangan suuzon negative thinking, tapi harus husnudzon berpikiran baik," tutur Irma.
Irma juga menyinggung perihal dukungan partainya terhadap pemerintahan Jokowi. Menurutnya dukungan Nasdem tidak berhenti setelah bagi jabatan, melainkan juga membangun komunikasi dengan parpol lain di luar pemerintahan untuk mendukung Jokowi.
Baca Juga : Surya Paloh: Salah, Kalau Parpol Pendukung Pemerintah Hanya Pikirkan Koalisi
"Nah kalau misalnya teman-teman di luar partai koalisi itu melakukan check and balance dengan konstruktif solutif dan elegan tentu ini kan membantu presiden. Sehingga tidak terjadi yang namanya misalnya kalau ada kritisi ini kritisi yang sangat keras misalnya kita tak ingin itu terjadi," tuturnya.
Sekadar diketahui, dalam pidatonya Surya Paloh meminta kadernya berbesar hati ketika dicurigai. Ia juga bicara soal parpol yang merasa paling Pancasilais, tetapi faktanya tidak demikian.
Baca Juga : Surya Paloh: Silaturahmi dan Rangkulan Dicurigai, Bangsa Model Apa seperti Ini?
(Erha Aprili Ramadhoni)