Kondisi kedua pria itu masih belum jelas, tetapi dalam pidatonya pekan lalu, Ghani mencatat "kesehatan mereka telah memburuk saat berada dalam tahanan para teroris".
Universitas Amerika Afghanistan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa lembaga pendidikan itu "berbagi kelegaan dari keluarga Kevin dan Timothy, dan berharap dapat memberikan semua dukungan yang bisa diberikan" kepada dua pria itu dan keluarga mereka.
BACA JUGA: Taliban: Pintu Kami Terbuka untuk Pembicaraan Damai dengan AS
Pembicaraan damai antara AS dan Taliban gagal pada September, setelah Presiden Donald Trump mengundang para pemimpin senior Taliban dan presiden Afghanistan Ashraf Ghani untuk bertemu di Camp David, dekat Washington DC, yang bertujuan untuk mengakhiri perang terpanjang AS.
Namun serangan Taliban di Ibu Kota Afghanistan dua hari sebelumnya, yang menewaskan seorang tentara AS dan 11 lainnya, mendorong Trump untuk membatalkan pembicaraan. Trump mengatakan kelompok itu "mungkin tidak memiliki kekuatan untuk bernegosiasi" jika mereka tidak dapat menyetujui sebuah gencatan senjata selama pembicaraan.
(Rahman Asmardika)