JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (DPP PGK), Bursah Zarnubi mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun perpustakaan di seluruh Indonesia, mulai dari tingkat desa. Pembangunan perpustakaan itu guna mencerdaskan semua anak bangsa dan memajukan peradaban.
"Saran saya sama Pak Jokowi bangun satu perpusatakaan satu desa biar masyarakat kita bisa membaca. Kira-kira dananya satu perpustakaan Rp5 miliar. Itu sudah 50-60 ribu judul buku," ujarnya dalam diskusi bertajuk "Lima Program Kerja Prioritas, Kabinet Indonesia Maju Jilid II: Akankah Menjawab Tantangan Masa Depan Indonesia", di Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Baca Juga: Jokowi Umumkan 7 Staf Khusus dari Kalangan Milenial
Adanya perpustakaan akan mempermudah dalam meningkatkan literasi generasi muda dalam mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan. Apalagi, majunya sebuah bangsa, salah satu syaratnya adalah perkembangan sains dan teknologi.
"Jadi harus ada pengorbanan. Kalau tidak, nanti akan terjadi culture gap atau kesenjangan peradaban antara kota dan desa," ujarnya.

Bursah mengatakan, pembangunan perpustakaan selaras dengan program Jokowi yang ingin mendorong pembangunan sumber daya manusia unggul. Sedangkan sebuah bangsa tidak dapat maju tanpa melakukan inovasi dengan cara mengikuti perkembangan sains dan teknologi.
"Sekuat-kuatnya spriritual suatu bangsa dan ideologi, kalau tidak memulai perkembangan sains dan teknologi suatu bangsa tak akan kemana-kemana, bahkan mengalami kehancuran," ujarnya.
Pemerintah harus mampu memanfaatkan perkembangan sains dan teknologi, karena itulah yang dapat mengintegrasikan kota dan desa, selain dari pembangunan infrastruktur. Sebab, pada 2050 Indonesia akan menjadi negara besar nomor empat di dunia, setelah China, Amerika Serikat, India dan Indonesia, karena penduduk Indonesia diprediksi akan mencapai 330 juta jiwa.
Baca Juga: Kejar Target 40 Besar, Pemerintah Terapkan Perizinan Investasi Satu Pintu
Bonus demografi ini, sambung Bursah, harus dimanfaatkan agar Indonesia menjadi negara besar nomor empat di dunia bisa terwujud. "Kalau tidak bisa memanfaatkan bonus demograsi, maka kita akan mengalami petaka sosial," katanya.
Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin mengaku sepakat dengan usulan tersebut, agar dibangun perpustakaan tingkat desa. "Kalau bisa bukan cuma satu. Tapi dua sampai tiga perpustakaan ada di satu desa," kata Ngabalin.
Perpustakaan di tingkat desa dapat meningkatkan literasi anak bangsa sehingga bisa mengejar ketertinggalan. Menurutnya, kualitas seseorang bisa dilihat dari kualitas pengetahuan dan tingkat literasinya.
"Teman-teman di Eropa itu meningkatkan literasi. Dan Itu ada di Alquran, "Iqro". Literasi itu meningkatkan kualitas diri. Tapi moral harus menjadi stadar terpenting. Ini tak boleh diabaikan karena kalau kita tak menjaga moral dan etika, ini akan menyebabkan peradaban kebangsaan hancur," katanya.
(Arief Setyadi )