TANGERANG SELATAN - Pengerjaan proyek galian saluran pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kali Angke membuat warga maupun pengendara mengeluh. Permukaan jalan yang kotor dan licin akibat tanah galian serta penyempitan ruas jalan, kian berdampak bagi mereka.
Pada banyak ruas jalan seperti Jalan Siliwangi, Jalan Parakan, Jalan Ciater, bahkan hingga masuk ke beberapa titik pemukiman di Ciputat dan Pamulang tak luput dari galian proyek sambungan pipa SPAM Kali Angke.
Baca Juga: Jalan Raya Puspiptek Tangsel Amblas, Lalu Lintas Dialihkan
Warga Tangsel Keluhkan Proyek Galian Pipa SPAM Bikin Licin dan Semrawut (foto: Okezone/Hambali)
Di antara keluhan itu disampaikan warga RT04 RW11, Ciater, Serpong. Mereka kesal, lantaran bekas galian dibiarkan menumpuk di tepi jalan raya. Tumpukan tanah merah hampir menghiasi banyak ruas jalan, termasuk ke area jalan-jalan pemukiman warga.
"Ini sangat mengganggu aktivitas warga. Tumpukan tanah bikin jalan licin di musim hujan. Bukan satu titik aja, tapi hampir sepanjang jalan. Kita juga heran, ini prosedurnya bagaimana jadi terkesan asal-asalan dan semrawut," keluh Wahyu, warga sekitar lokasi saat ditemui Okezone, Rabu (11/12/2019).
Menurut dia, kondisi demikian telah berlangsung sekira 3 bulan terakhir. Bekas galian itu tak terlihat diperbaiki kembali. Berkali-kali diingatkan, namun hingga saat ini belum ada upaya nyata dari pihak terkait.
"Jangan karena proyek itu niatnya baik, untuk saluran air bersih, tapi malah merugikan masyarakat sekitar. Tolong lah jadi perhatian. Kita sudah ingatkan berkali-kali," tegasnya.
Warga Tangsel Keluhkan Proyek Galian Pipa SPAM Bikin Licin dan Semrawut (foto: Okezone/Hambali)
Di lokasi berbeda, banyak pengendara pun mengeluh akibat terdampak oleh proyek galian sambungan pipa di pinggir jalan. Ruas jalan kian sempit, karena galian itu berada persis di tepian. Sedangkan tanah merah ditumpuk hingga memakan badan jalan.
"Bahayanya licin, ini kan musim hujan. Jalanan tambah sempit, karena saling berebut akhirnya banyak yang terperosok juga sepeda motor," ungkap Beben (31), driver ojek online yang tengah berteduh di Jalan Parakan, Pamulang.