Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

New South Wales Australia Dinyatakan Keadaan Darurat Dampak Gelombang Panas

Rachmat Fahzry , Jurnalis-Kamis, 19 Desember 2019 |13:03 WIB
New South Wales Australia Dinyatakan Keadaan Darurat Dampak Gelombang Panas
Gelombang panas membuat suhu rata-rata di Australia 40 C. (Foto: @weatherzone)
A
A
A

NEW SOUTH WALES – Negara Bagian New South Wales (NSW), Australia dinyatakan dalam keadaan darurat akibat gelombang panas yang menerjang negara baian itu.

Australia mengalami hari terpanas pada Selasa 17 Desember dengan rata-rata suhu maksimum 40,9 C.

Sementara pihak berwenang di NSW masih memerangi sekitar 100 titik kebakaran, yang telah berlangsung berbulan-bulan.

Perdana Menteri NSW Gladys Berejiklian mengumumkan keadaan darurat selama tujuh hari karena perkiraan kondisi yang memburuk.

"Kekhawatiran terbesar selama beberapa hari ke depan adalah ketidakpastian, dengan kondisi angin ekstrim [dan] suhu sangat panas," katanya melansir BBC, Kamis (19/12/2019).

Baca juga: Sydney Darurat Kesehatan Imbas Kebakaran Hutan Australia

Baca juga: Kebakaran Hutan Australia, Pemadam Kecam PM Scott Morisson karena Minim Tindakan

Stasus keadaan darurat memberikan tambahan kepada pihak berwenang untuk mengatasi krisis.

Gelombang panas adalah bencana alam paling mematikan di Australia dan telah menewaskan ribuan orang, lebih banyak daripada kebakaran hutan atau banjir.

Gelombang panas yang menerjang wilayah tenggara Australia dengan suhu udara melebihi 40 derajat Celcius (40C) diperkirakan akan meningkatkan risiko kebakaran hutan. Di sejumlah lokasi suhu udara bahkan mencapai 50 C.

Kebakaran hutan telah berkecamuk di Australia selama berbulan-bulan, menewaskan enam orang, menghancurkan ratusan rumah dan membakar jutaan hektare tanah. Bahkan di Sydney, kota terbesar di Australia terdampak kabut asap beracun imbas kebakaran hutan.

(Rachmat Fahzry)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement