Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gus Hilman In Memoriam, Putra Kiai Hasyim Muzadi yang Wafat Akibat Kecelakaan

Avirista Midaada , Jurnalis-Kamis, 19 Desember 2019 |03:02 WIB
 Gus Hilman <i>In Memoriam</i>, Putra Kiai Hasyim Muzadi yang Wafat Akibat Kecelakaan
Suasana salat jenazah almarhum Gus Hilman di rumah duka (Foto: Okezone.com/Avirista)
A
A
A

KOTA MALANG - Wafatnya putra almarhum KH Hasyim Muzadi, Hilman Wajdi alias Gus Hilman akibat kecelakaan lalu lintas di ruas Tol Pandaan-Malang meninggalkan kesan mendalam bagi sejumlah orang. 

Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustammar menyebut bila almarhum dikenal sebagai pribadi yang murah senyum dan ramah kepada semua orang.

"Beliau selalu senyum. Ketemu orang selalu senyum. Itu berarti, hatinya senantiasa ridho kepada sesama muslim dia ukhuwah dan tidak ada permusuhan," ujar Marzuki Mustammar, Rabu 18 Desember 2019.

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilurrsoyad ini juga mengungkapkan, pribadi Hilman Wajdi bisa dijadikan rujukan dan panutan bagi para kader Nahdlatul Ulama (NU) lainnya. Menurut Kiai Marzuki, sebagai anak dari tokoh ulama besar dan mantan Ketua Umum PBNU, KH. Hasyim Muzadi ia tak mau diperlakukan spesial.

"Secara strata sosialnya beliau ini putranya Kiai Hasyim, pernah jadi Ketua PBNU, Ketua Wantimpres (Dewan Pertimbangan Presiden). Dia tetap egaliter, biasanya main dengan saya, ngopi, jagongan, dan kumpul dengan masyarakat biasa. Kadang, kalau orang susah kalau sudah jadi elite, enggak jadi alit (kecil)," terang Marzuki.

Marzuki menambahkan, sebagai putra mantan Ketua Umum PBNU ia tak serta meminta jabatan di ranah tinggi. Gus Hilman -sapaan akrabnya- mengawali kepengurusan di Nahdlatul Ulama mulai dari bawah.

Rumah Duka Gus Hilman

"Dia aktif sekali. Meskipun dia putranya Mbah Hasyim. Dia tidak serta merta aku kudu dadi (aku harus jadi) pengurus wilayah. Dia mau merangkak dari bawah. Posisi sekarang dia Wakil Sekretaris PCNU Kota Malang," tuturnya.

Gus Hilman juga terkenal kerap bersilaturahmi dengan tokoh lintas organisasi keislaman bahkan lintas agama. Hal ini membuat Gus Hilman memiliki banyak sahabat karib di Muhammadiyah dan tokoh beda agama.

"Dia melepas baju alitisnya dan tetap bergaul dengan masyarakat luas. Ini yang perlu kita contoh. Ke depan, kader NU, Muhammadiyah atau siapapun pengen agama itu diterima masyarakat luas. Harusnya kayak begini, jangan sombong," terangnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement