TANGERANG - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti mengungkapkan hasil dari investigasi dua pesawat Garuda Indonesia yang nyaris bertabrakan di taxi-way Bandara Soekarno-Hatta pada 12 Desember 2019 lalu.
Polana menjelaskan peristiwa tersebut merupakan pengaruh dari cuaca buruk, sehingga komunikasi antara pilot dan petugas ATC terganggu. "Kejadian pada waktu itu sedang cuaca buruk, sehingga suara dari ATC agak terganggu," tutur Polana di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Minggu (23/12/2019).
Baca Juga: Dua Pesawat Garuda Hampir Bertabrakan di Bandara Soetta
Selain itu, Polana juga membantah kabar yang menyebutkan bahwa terjadinya peristiwa tersebut disebabkan oleh pilot yang kelelahan karena bekerja secara berlebih.
"Bukan karena pilot kelelahan karena bekerja overtime. Ini murni sistem yang terganggu akibat cuaca buruk," ujarnya.
Terkait peristiwa tersebut, Polana menyatakan pihaknya telah memberikan wewenang kepada maskapai terkait untuk memberikam sanksi kepada pilot yang saat itu bertugas. "Soal sanksi, perusahaan yang memberikan sanksi sendiri kepada pilot," ujar Polana.