MEDAN - Inspeksi mendadak yang dilakukan Tim Satuan Tugas (Satgas) Umrah untuk pencegahan, pengawasan dan penertiban bagi travel-travel tidak berizin terus dilakukan. Hari ini, Senin (30/12/2019) Satgas Umrah menyusuri keberadaan travel-travel umrah tak berizin tersebut di Sumatera Utara.
Satgas Umrah pun menemukan beberapa agen travel yang hanya bermodal spanduk, namun tak ditemukan aktivitas pendaftaran umrah. Bahkan, kantor yang ditempeli spanduk justru dilakukan usaha jual beli meubel dan furnitur rumah.
"Ini hanya kedok mereka saja, sebenarnya mereka ini hanya agen, jadi mereka hanya mendata calon jemaah umrah saja kemudian nanti diberikan ke kantor lainnya," kata Anggota Tim Satgas Umrah AKBP Agus Suhendar saat di sela-sela sidak.
Hal senada juga dikatakan Kompol Irma Ginting. Ia mengungkapkan kedok agen travel yang hanya memasang spanduk tersebut biasanya dilakukan karena mereka tidak mempunyai izin resmi. "Biasanya untuk menghindari pemeriksaan dan penertiban mereka hanya memasang papan nama saja," kata Irma yang sehari hari bertugas di Polda Sumut ini.
Saat itulah Tim Satgas meminta karyawan penjaga kantor travel menurunkan spanduk papan nama travel. "Terkait travel ini kita minta menurunkan spanduknya karena dia tidak memilki izin sebagai cabang yang disahkan oleh Kanwil Kemenag terpaksa kita minta turunkan," tegas Anggota lainnya Tati Yulianti.
Rusli, salah satu agen travel PT. G mengatakan dirinya mengakui bahwa pengesahan izin cabang oleh Kanwil Kemenag Provinsi belum diurus. "Izinnya sedang diurus ke Kanwil, saya hanya dititipi spanduknya saja," kata Rusli.
Ditempat berbeda, tim menemukan kasus serupa di PT. M dan PT. ES. Aktivitas pelayanan pendaftaran sebenarnya sangat terlihat, namun ada beberapa permasalahan yang didapat seperti perlengkapan yang masih menggunakan nama travel sendiri, dan tidak menggunakan nama travel pusat, serta perbedaan keterangan antara pemilik travel dan foto dokumentasinya. Sementara di PT ES, Tim Satgas hanya bisa menemui karyawannya saja.
Direktur PT. M, Zaenuddin mengatakan travelnya memang masih menginduk dengan PT. GH dan PT. MT sehingga penginputan Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Haji Khusus dan Umrah (Siskopatuh) masih di travel induk.
Kasi Pembinaan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sumut, Farhan mengatakan kunjungan Tim Satgas ini bukan untuk mematikan usaha travel, tapi untuk memberikan pembinaan dan perlindungan kepada tiap travel dan jemaah umrahnya.
"Anda tidak perlu takut atas kedatangan Tim, karena kita hanya ingin mendapatkan keterangan saja, kami juga tidak ingin mematikan usaha, kami hanya ingin memberikan pembinaan dan perlindungan kepada travel serta jemaah umrahnya," terang Farhan.
"Karena kami tidak ingin ada kasus-kasus sejenis yang menimpa travel umrah dan jemaahnya," tambahnya.