QOM - Bendera merah darah, melambangkan panggilan untuk membalas kematian, telah dikibarkan di atas Masjid Jamkaran di kota suci Iran, Qom. Pemandangan langka itu muncul di saat orang-orang meratapi Komandan Pasukan Quds, Mayjen Qassem Soleimani dan para pejabat lainnya yang terbunuh dalam serangan Amerika Serikat (AS).
Upacara pengibaran bendera itu ditayangkan oleh TV pemerintah Iran, pada Sabtu, 4 Januari 2020. Bendera berwarna merah darah, serta gambar Soleimani, dibawa ke atap salah satu masjid terbesar dan paling penting bagi Muslim Syiah.
BACA JUGA: Mengenal Qassem Soleimani, Komandan Pasukan Elite Iran yang Tewas dalam Serangan AS
Bendera yang digunakan dalam upacara itu disebut ‘Ya la-Tharat al-Husayn’, yang berasal dari akhir abad ke-7. Ini pertama kali bendera itu dikibarkan setelah Pertempuran Karbala dalam seruan untuk membalas kematian Imam Husain bin Ali, yang menjadi salah satu peristiwa penting yang menyebabkan perpecahan antara Syiah dan Islam Sunni.
RT melaporkan, Senin (6/1/2020), bahwa bendera merah itu tidak pernah dibentangkan di atas Jamkaran (situs suci utama sejak awal Abad Pertengahan) sampai saat ini.
Bendera merah juga terlihat selama acara lain yang diadakan di seluruh negara untuk menghormati sang jenderal. Ribuan orang berkumpul di Teheran pada Sabtu, meneriakkan slogan-slogan dan membawa foto-foto Soleimani, beberapa orang terlihat membakar bendera Israel.
BACA JUGA: Komandan Pasukan Elitenya Dibunuh, Iran Bersumpah Balas Dendam pada AS
Periode berkabung selama tiga hari telah diumumkan di Irak, di mana Soleimani terbunuh bersama pejabat tinggi Iran dan Irak lainnya, termasuk wakil komandan milisi Pasukan Mobilisasi Populer (PMF). Pada upacara di sana terlihat orang-orang yang menginjak dan membakar bendera Amerika.
Sebuah rumah berkabung untuk Soleimani telah dibuka di Gaza, di mana orang-orang juga terlihat melampiaskan kemarahan mereka pada AS dan Israel, serta memberikan penghormatan kepada mereka yang tewas.
Follow Berita Okezone di Google News
(han)