Para pelajar menuntut mereka yang bertanggung jawab atas penembakan pesawat dan mereka yang menutupi aksi tersebut untuk diseret ke ranah hukum.
Yel-yel termasuk "komandan tertinggi mundur" yang merujuk pada Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei dan "kematian untuk pembohong".
Fars menyebutkan polisi telah "membubarkan" pengunjuk rasa, yang menutup jalan. Gambar-gambar yang beredar di media sosial menunjukkan gas air mata juga telah ditembakkan.
Pengguna media sosial juga turut mengekspresikan kemarahan terhadap tindakan pemerintah.
Salah satunya menyebut di Twitter: "Saya tidak akan memaafkan otoritas negara saya, orang-orang yang ada di tempat kejadian dan telah berbohong."
Unjuk rasa tersebut lebih kecil dari unjuk rasa di seantero Iran untuk mendukung Soleimani setelah ia terbunuh.
(Salman Mardira)