MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Selasa, 14 Januari memberi pengarahan singkat di Kota Batangas, yang telah dinyatakan sebagai zona bencana dan akan mendapat dana darurat lebih cepat setelah letusan gunung berapi Taal pada Minggu, 12 Januari.
Sementara gunung berapi terus memuntahkan lahar dan bergetar, Duterte menggambarkan situasi itu sebagai krisis yang berkelanjutan."Apakah akan berkembang menjadi ledakan besar atau mereda, kita belum mengetahuinya," kata Duterte.
BACA JUGA: Gunung Taal Filipina Erupsi, 16 Ribu Orang Mengungsi
Didampingi oleh para pejabat tanggap bencana dan anggota kabinet, Duterte berjanji pemerintah akan membantu pembersihan dan pembangunan kembali provinsi yang hancur setelah letusan berakhir.
Menurut keterangan Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) yang dilansir VoA, berlanjutnya aktivitas gunung berapi Taal dan beberapa retakan baru pada tanah di dekatnya kemungkinan berarti magma naik ke atas dan bisa menyebabkan aktivitas letusan lebih lanjut.
BACA JUGA: Erupsi Gunung Taal Dinilai Berbahaya, Ini Alasannya
Puluhan ribu orang meninggalkan desa-desa yang diliputi kegelapan dan diselimuti abu tebal, mereka khawatir akan terjadi letusan yang lebih besar dan lebih berbahaya. Kegiatan pemerintah juga ditangguhkan dan sekolah ditutup di sejumlah kota, termasuk Manila, karena risiko kesehatan akibat abu.
Follow Berita Okezone di Google News
(dka)