Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Terusir dari Wyata Guna, Puluhan Penyandang Disabilitas Tuntut Kejelasan

CDB Yudistira , Jurnalis-Rabu, 15 Januari 2020 |13:10 WIB
Terusir dari Wyata Guna, Puluhan Penyandang Disabilitas Tuntut Kejelasan
Puluhan penyandang disabilitas menuntut kejelasan nasib setelah terusir dari Wyata Guna. (Foto: Okezone.com/CDB Yudistira)
A
A
A

BANDUNG – Puluhan penyandang disabilitas melakukan aksi berdiam diri sebagai protes alih fungsi Wyata Guna, dari panti menjadi balai. Mereka bertahan di depan gedung untuk meminta kejelasan dan solusi atas peralihan fungsi yang menyebabkan mereka tak bisa tinggal di Wyata Guna.

"Kamar kami dibongkar hingga disegel," kata Ketua Forum Akademisi Luar Biasa Rianto, Rabu (15/1/2020).

Rianto mengatakan, penghentian layanan Wyata Guna mengacu pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 39 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial. Sejalan dengan kebijakan itu, para disabilitas yang masih tinggal di Wyata Guna, belum diberikan kejelasan kelanjutan nasibnya.

"Kita harus bagaimana, atau apa yang bisa kami lakukan nantinya," ujar Rianto.

Sementara Humas Forum Akademisi Luar Biasa Elda Fahmi mengatakan, perubahan fungsi panti menjadi balai telah merugikan anggotanya. Sebab, bila fungsi masih panti, para penyandang disabilitas bisa mendapatkan pembinaan dan pendidikan dasar seperti pendidikan formal maupun vokasi, sesuai durasi yang ditetapkan oleh Kemendikbud yakni SD 6 tahun, SMP 3 tahun SMA 3 tahun serta perkuliahan selama 5 tahun.

(Foto: Okezone.com/CDB Yudistira)

"Teman-teman yang mengambil pendidikan formal harus keluar balai untuk vokasional lanjutan. Logika dasarnya gini, balai menerima lanjutan dari panti, sekarang panti sosial tunanetra di Indonesia sudah enggak ada karena diubah menjadi balai oleh Kemensos," ujarnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement