Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Serangan Udara Hantam Pasar di Idlib Suriah, 18 Orang Tewas

Rachmat Fahzry , Jurnalis-Kamis, 16 Januari 2020 |18:03 WIB
Serangan Udara Hantam Pasar di Idlib Suriah, 18 Orang Tewas
Dampak serangan udara yang menghantam pasar di Kota Idlib, Suriah. (Foto/Suriah)
A
A
A

IDLIB - Setidaknya 18 warga sipil tewas akibat serangan udara yang menghantam pasar dan zona industri di kota Idlib, Suriah.

Kelompok pemantau mengatakan pesawat-pesawat pemerintah Rusia dan Suriah melakukan serangan.

Serangan udara terjadi meskipun gencatan senjata ditengahi awal bulan ini oleh Rusia dan Turki.

Idlib adalah ibu kota provinsi barat laut dengan nama yang sama dan merupakan benteng terakhir kelompok pemberontak.

Baca juga: Kota Ini Lebih Banyak Ditinggali Kucing daripada Manusia

Baca juga: Erdogan Sebut Turki Tak Bisa Tekan Laju Gelombang Pengungsi Dampak Perang Suriah

Sejauh ini baik pemerintah Suriah maupun Rusianya belum mengomentari serangan udara tersebut.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris mengatakan pemboman telah menghantam pasar al-Hal dan zona industri di kota Idlib.

Seorang koresponden kantor berita AFP, menyitir BBC, Kamis (16/1/2020) mengatakan beberapa mobil di zona industri dilalap api dan membuat para pengemudinya tewas.

Seorang pemilik bengkel, bernama Mustafa, mengatakan kepada AFP bahwa dia baru saja meninggalkan tokonya untuk mengambil beberapa suku cadang. Ketiak kembali, dia melihat tokonya hancur dan empat karyawannya terperangkap di bawah puing-puing.

"Ini bukan lingkungan yang saya tinggalkan dua menit yang lalu," kata Mustafa.

SOHR mengatakan anak-anak dan petugas penyelamat termasuk di antara korban.

Pemerintah Suriah bertekad untuk merebut kembali provinsi Idlib, di mana faksi bersenjata terkuat adalah kelompok jihadis yang dulunya terkait dengan al-Qaeda. 

(Rachmat Fahzry)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement