PURWOREJO – Hebohnya kabar Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah, mengundang banyak orang berdatangan.Pedagang dadakan pun bermunculan, hingga bisa mengantongi uang jutaan rupiah dalam sehari.
"Paling ramai hari Minggu kemarin, saya jualan seperti ini saja dapat uang hampir Rp1 juta. Harapannya ya semoga pemerintah memutuskan yang terbaik saja lah,” kata Doni Yubhar, pedagang kudapan khas Purworejo, Geblek, Selasa (21/1/2020).
Menurutnya, hampir 24 jam dalam lima hari terakhir pasti ada pengunjung yang datang. Banyak pengunjung yang penasaran dan ingin menyaksikan dari dekat lokasi keraton. Untuk itu, dia bersama sang istri mencari peruntungan dengan berjualan kudapan.
“Bagus untuk wisata," lugasnya.
Meskipun bangunan sudah dikelilingi police line, namun tak mnegurungkan niat masyarakat untuk berduyun-duyun ke sana. Mereka melihat maupun berfoto di depan gapura keraton seolah mendapatkan destinasi wisata baru.
"Iya ini sama anak-anak dan suami. Pengin lihat saja. Tidak dari sini, dari kecamatan tetangga, Desa Sangubayu," kata Septi Kurnia Ningsih setelah selfie dengan anaknya di tepi kolam atau Sendang Kamulyan.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pun mengusulkan eks keraton itu dijadikan lokasi wisata. Terlebih lokasinya sangat eksotis. Di sebelah barat keraton sawah membentang luas, sementara di sisi timur terdapat Kali atau Sungai Jali selebar 25 meter.
"Nanti dibangun bagus, ada singgasana, kolam, pendapa dan istana. Terus jadi desa wisata. Setiap bulan atau tahun bikin even. Kan banyak kuliner dan keseniannya, kan sayang kalau ditiadakan kan sudah terkenal desa ini. Sudah ramai banget," katanya.
Baca Juga : Ganjar Datangi Keraton Agung Sejagat di Purworejo
Nama Keraton Agung Sejagat ini memang tengah jadi primadona di dunia maya. Bahkan selama beberapa hari sempat trending di medsos, pertama waktu kirab dan saat raja serta ratunya ditangkap. Namun sejak awal kabar itu viral, Ganjar hanya menanggapi sebagai peristiwa lucu-lucuan saja.
"Tidak seserius itu. Ini keraton harus lucu. Masyarakat maunya lucu-lucuan kok. Tapi kalau mau dirikan kerajaan dan pengin jadi raja izin dulu. Boleh. Yang tidak boleh itu bohong-bohongan. Kalau ada situsnya, ada urut-urutannya malah kita dorong," katanya.
(Angkasa Yudhistira)