 
                MADIUN - Tanaman porang saat ini mulai dilirik untuk dikembangkan secara luas. Pasalnya, produk dari komoditas ini mempunyai manfaat yang luar biasa.
Tanaman Porang sangat menarik untuk dijadikan bahan baku kosmetik dan sebagai bahan pangan rendah kalori. Saat ini banyak permintaan dari luar negeri seperti China, Vietnam dan Australia dengan total ekspor porang sekitar 11.170 ton.
Untuk meningkatkan komoditi ekspor ini Kementerian Pertanian sedang mengkaji aturan dan bantuan bibit porang. “Kita harus dorong komoditi-komoditi yang memiliki nilai ekspor tinggi seperti porang, tapi kita juga harus menyiapkan aturan dan penelitian tentang bibit hingga olahan porang ini,” ujar Amirudin Pohan, Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementan pada kegiatan Workshop Pelaksanaan Pengembangan Komoditas Porang yang diadakan di Madiun.
Menurut Amirudin, porang bernilai ekonomis tinggi dan diarahkan sebagai komoditas utama tanaman pangan yang berorientasi ekspor. “Gerakan peningkatan ekspor yang dicanangkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai bagian dari gerakan rakyat untuk menunjukan bahwa Indonesia merupakan negara kuat yang memiliki potensi besar dan derajat tinggi di mata dunia. Gerakan ini diharapkan Mentan harus menjadi titik balik bangkitnya pertanian Indonesia,” sebutnya.
Perlu diketahui selama ini porang diekspor dalam bentuk chips, kemudian di negara tujuan diolah kembali sebagai bahan pangan dan kosmetik. “Saat ini kita baru mengekspor produk setengah jadi, ke depan Kementan akan menyiapkan mesin-mesin produksi yang dapat mengolah porang menjadi produk turunan sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi lagi,” ujarnya.