Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Fasilitas Karantina Tidak Jelas, Sejumlah Warga Australia Pilih Bertahan di Wuhan

Rachmat Fahzry , Jurnalis-Kamis, 30 Januari 2020 |18:18 WIB
Fasilitas Karantina Tidak Jelas, Sejumlah Warga Australia Pilih Bertahan di Wuhan
Christmas Island, Australia. (Foto/ABC Australia)
A
A
A

SYDNEY – Sejumlah warga Australia China menolak menjalani karantina di sebuah pulau setelah dievakuasi dari Wuhan, sumber utama virus korona jenis baru atau 2019-NCoV.

Pemerintah Australia sebelumnya berencana mengkarantina warganya di Christmas Island setelah dievakuasi dari China.

Ketimbang mengirimkan anak-anaknya ke pusat penahanan di pulau, beberapa keluarga Australia lebih suka tinggal di Wuhan.

Baca juga: Wabah Virus Korona, Sopir Taksi Usir Penumpang Asal Wuhan

Baca juga: Diprotes Karena Rencana Karantina Virus Korona, Presiden Korsel Berusaha Tenangkan Warga

Wenbo Yu, warga Adelaide, Australia yang istri dan dua anaknya berada di Wuhan, mempertimbangkan untuk menolak tawaran evakuasi pemerintah.

"Kami lebih suka mereka tinggal di Wuhan," kata Yu mengutip ABC Australia, Kamis (30/1/2020).

"Dibandingkan dengan Wuhan, kami yakin Christmas Island akan lebih tidak jelas lagi," lanjutnya.

Dalam laporan ABC Australia, warga yang dievakuasi juga akan dikenai biaya hingga AUS1.000 (sekira Rp9,1 juta) per orang.

Setidaknya ada 140 anak-anak Australia terjebak di Wuhan, yang akses transportasinya telah ditutup sejak 23 Januari 2020 lalu.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengumumkan Pemerintah akan mengevakuasi warga Australia di Provinsi Hubei.

(Rachmat Fahzry)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement