WASHINGTON - Badan intelijen Amerika Serikat (AS) dan Jerman membajak komunikasi rahasia berbagai negara di seluruh dunia selama beberapa dekade.
Modus yang digunakan menggunakan kontrol tersembunyi melalui perusahaan enkripsi teratas Crypto AG, sebagaimana dilaporkan Selasa (11/2) oleh beberapa media AS, Jerman dan Swiss.
Perusahaan Swiss itu merupakan pemasok utama perangkat pengkodean komunikasi terhadap sedikitnya 120 negara, mulai dari periode setelah Perang Dunia II hingga awal abad ini, termasuk Iran, pemerintah di Amerika Selatan, India dan Pakistan, kata laporan Washington Post, televisi Jerman ZTE dan media negara Swiss SRF.
Pemerintahan sejumlah negara itu tidak mengetahui bahwa Crypto secara diam-diam dimiliki oleh Badan Intelijen Nasional AS (CIA) bersama BND, Badan Intelijen milik Jerman, yang memasang peralatan Crypto agar dengan mudah memecahkan sejumlah kode dan membaca pesan-pesan pemerintah negara tersebut.
Baca juga: Jaksa Jerman Curiga Intelijen Rusia Bunuh Warga Georgia di Berlin