Warga yang diobservasi sebagian besar adalah mahasiswa dari 30 provinsi. Mereka berjumlah 238 orang terdiri dari perempuan 158 orang, laki-laki 80 orang dengan usia termuda 5 tahun dan usia tertua 64 tahun. Ada juga tim KBRI lima orang, tim penjemput 24 orang, dan kru Batik Air 18 orang.
”Data yang kami miliki saudara-saudara kita yang sebagian besar mahasiswa itu berasal dari 30 provinsi sebarannya paling banyak adalah Jawa Timur 68 orang, Lampung satu orang, Jakarta 12 orang, Aceh 13 orang, Papua delapan orang, Papua Barat enam orang, dan seterusnya,” ucap Yurianto.
Pemerintah juga akan menyerahkan kru PT Lion yang menjemput WNI ke Wuhan dan menjalani masa observasi selama 14 hari. “Ini yang akan dilakukan dalam mengakhiri masa observasi. Selanjutnya hanggar yang digunakan sebagai tempat observasi akan dilakukan desinfeksi,” ujar Yuri.
Direncanakan akan ada prosesi kecil pelepasan warga yang diobservasi di Bandara Natuna menuju Jakarta. Saat mereka tiba di Jakarta akan disambut oleh Komisi 9 DPR RI dan perwakilan pemerintah daerah.
(Salman Mardira)