
Menurut Piter, biasanya pelaku menawarkan pekerjaan kepada orang-orang yang berasal dari desa untuk bekerja di Jakarta. Ketika sampai di Jakarta, anak-anak tersebut dieksploitasi secara seksual.
"Bagi anak-anak yang merasa mungkin latar belakang ekonominya kekurangan ingin bekerja baik dari luar kota, dari Subang dari Jarawang segala macam. Menemukan info loker, kemudian menghubungi admin di situ. Dari situ mereka kemudian berkomunikasi," paparnya.
"Di situ lah awal mula penyekapan terhadap anak itu. Kemudian, di bawah tekanan itu anak itu mau enggak mau kamu harus kerja. Kamu ke sini sudah dbiayain segala macam, sehingga menjadi utang. Kemudian, keluar aturan-aturan pekerjaan yang tadi disampaikan satu hari harus melayani," ujar Piter.
Baca Juga: Tukang Pijat di Wonosobo Lecehkan Anak Pelanggannya yang Masih SMP
(Arief Setyadi )