KARANGASEM - Bali memiliki berbagai ritual adat serta budaya yang unik. Tak hanya itu, beberapa diantaranya bahkan terbilang ekstrem.
Salah satunya Ritual Madewayu dari Desa Adat Seraya Tengah, Kabupaten Karangasem, Bali. Ritual dalam bentuk tarian sakral, pemujaan Dewa-Dewi ini menampilkan adu kekebelan tubuh.
Membawa dua bilah keris tajam, tak mengenal usia, siapapun yang dikehendaki, akan menari di bawah kesadaran sambil menusukkan keris ke bagian tubuh.
Bendesa Adat Seraya Tengah, I Wayan Salin menuturkan Ritual Medewayu atau sering disebut Nyumbu ini, merupakan ritual wajib, yang dipentaskan ketika upacara di pura atau tempat suci di Desa tersebut.
"Baik di tingkat rumah, sampai desa, tarian sakral ini selalu dipentaskan sebagai bentuk syukur masyarakat pada Dewa dan Dewi yang berstana," ungkap Salin.
Baca Juga: Meriahnya Hari Suci Kuningan di Bali, Umat Hindu Berbondong-bondong Sembahyang Bersama
Ada beberapa prosesi yang digelar Sebelum menarikan tarian ini. Pertama adalah prosesi nganyarin. Seluruh warga akan melakukan proses persembahyangan secara Hindu seperti biasa.
Setelah itu, dilanjutkan dengan Prosesi Mesapa bagi setiap orang yang berkeinginan menari. Salin mengungkapkna ritual ini sebagai bentuk permohonan restu pada Dewa Dewi.
"Walau demikian, tak semua orang yang melakukan prosesi menyapa akan 'kerauhan' atau kerasukan roh Dewa Dewi dan menari. Tak bisa ditebak, kadang ada orang yang awalnya tak berniat menari, saat mendengar bunyi gong langsung tak sadarkan diri dan menari," tutur Salin.