"Namun perlu diluruskan, Batan secara institusi tidak pernah mengizinkan pegawainya menyimpan atau memiliki zat radioaktif secara tidak sah untuk kepentingan pribadi," tambahnya.

Ia menyebutkan, upaya clean up tetap berlangsung. Hingga hari ke-13 ini, proses clean up telah mengambil tanah maupun vegetasi yang diindikasikan terpapar zat radioaktif sebanyak 400 drum dan diserahkan ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR).
"Paparan juga telah menurun hingga 2 mikro sievert per jam. Berdasarkan hasil coring yang telah dilakukan selama 3 hari lalu, proses clean up hari ini akan dilanjutkan dengan mengeruk tanah sedalam 40 sentimeter (cm)," ucapnya.
Berdasarkan hasil analisis dari proses coring, tutur Anhar, setelah dikeruk sedalam 40 cm, diharapkan paparannya turun menjadi normal sehingga tinggal menunggu deklarasi status clean oleh Bapeten.