Setiap hari warga Dusun Makmur menyebrangi sungai berarus deras, lantaran tidak ada jalan alternatif lain yang lebih dekat menuju ke kampung maupun sebaliknya.
Warga setempat tidak punya pilihan lain, sungai ini yang menjadi satu-satunya akses yang bisa mereka lalui. Sementara itu jembatan yang telah lama dinanti warga dusun tak kunjung dibangun oleh pemerintah.
"Harapan saya mau minta saja untuk dibangunkan jembatan disini karna warga dan anak sekolah di sini kalau pergi sekolah juga tidak lancar sekolahnya. Di sini banyak anak sekolah," harap Saprianto.
Jika musim penghujan datang, kata Saprianto air sungai akan naik, hanya sedikit warga yang bernyali berangkat bekerja maupun siswa yang menuntut ilmu sekolah.
"Ya kalau air naik warga tidak usah meneyebrang tetap di kampung ya kalau warga yang berani ya tetap menyebrang. Belum ada korban tapi ini membahayakan," ujar Saprianto.
Sebelumnya, baru-baru ini, Dusun Makmur, Desa Bontomanurung, Tompobulu, Maros ramai dibicarakan, pasca adanya pejabat legislator DPRD Sulsel yang berkunjung dan merasakan kesulitan menyeberang sungai.
Legislator tersebut, rencana akan melapor ke Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah untuk dianalisis apakah pembangunan jembatan merupakan domain Pemprov ataukah Pemkab Maros.
(Khafid Mardiyansyah)