Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

2 Warga Tangsel Meninggal Akibat DBD, Pencegahan Dinilai Belum Maksimal

Hambali , Jurnalis-Kamis, 12 Maret 2020 |12:08 WIB
2 Warga Tangsel Meninggal Akibat DBD, Pencegahan Dinilai Belum Maksimal
Ilustrasi nyamuk demam berdarah dengue. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Berdasarkan data yang diperoleh Okezone, pada Januari ada 29 pasien DBD yang dirawat di RSU Tangsel. Lalu pada Februari jumlahnya meningkat dengan masuknya 41 pasien baru positif DBD. Berikutnya di awal Maret, jumlah itu terus bertambah dengan dirawatnya 17 pasien baru DBD.

Sedangkan untuk data 2 korban meninggal, Pemkot dan Dinas Kesehatan Tangsel menyebut korban meninggal bukan semata-mata disebabkan DBD, melainkan ada penyakit penyerta lainnya.

Baca juga: Satu Pasien DBD Meninggal, Total Sudah Dua Orang Tewas di TTU NTT 

"Ada memang pada bulan apa itu meninggal 2 orang, itu bukan karena DBD-nya, tapi penyakit penyertanya. Yang meninggal 1 anak-anak dan 1 dewasa, semuanya dari Tangsel. Memang mereka DBD tapi ada penyakit lain yang menyertai," jelas Wakil Wali Kota Tansel Benyamin Davnie saat berkunjung ke RSU, Selasa 10 Maret 2020.

Meski begitu, dia memastikan belum akan menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) di Kota Tangsel. Ia berharap peran Jumantik dan masing-masing masyarakat lebih ditingkatkan guna menjaga kebersihan lingkungan.

"Belum (KLB), masih jauh," terangnya.

Baca juga: 64 Warga Sampang Menderita DBD 

(Hantoro)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement