"Para dokter memberi tahu saya bahwa dia menolak untuk memakai respirator," kata Judith.
"Saya tidak ingin mengunakan respirasi buatan. Simpan [alat] itu untuk pasien yan lebih muda. Saya sudah memiliki kehidupan yang baik," kata Suzanne kepada para dokter.
Keluarga Hoylaerts, masih belum mengetahui bagaimana Suzanne bisa terinfeksi Covid-19.
"Ibuku menganggap serius pembatasan itu [lockdown]. Ketika aku membawanya ke rumah sakit pada hari Jumat, kami mengira dia menderita pneumonia ringan," kata Judith yang tidak bisa menemani ibunya saat meninggal.
"Aku tidak bisa mengucapkan selamat tinggal padanya, dan bahkan aku tidak punya kesempatan untuk menhadiri pemakamannya, ujar Judith lagi.
(Rachmat Fahzry)