QUETTA - Lebih dari 50 dokter yang memprotes kurangnya alat pengaman diri (APD) saat mereka berjuang menghadapi pandemi virus corona (COVID-19) ditangkap pada Senin (6/4/2020) di kota Quetta, Pakistan.
Diwartakan AFP, penangkapan terjadi setelah lebih dari 100 dokter dan paramedis berunjuk rasa di dekat rumah sakit utama kota dan kemudian bergerak untuk berdemonstrasi di depan kediaman menteri utama.
Polisi kemudian menggunakan pentungan untuk membubarkan kelompok demonstran setelah mereka mencoba memasuki rumah menteri utama, yang mengakibatkan pertikaian di antara kedua belah pihak.
"Kami telah menahan 53 dokter karena melanggar hukum," kata Pejabat Senior Kepolisian Abdul Razzaq Cheema kepada AFP setelah insiden itu.
Petugas Cheema mengatakan polisi menahan para dokter selama beberapa jam sebelum pemerintah provinsi memerintahkan mereka untuk melepaskan kelompok itu.
Juru Bicara Pemerintah Provinsi Balochistan, Liaqat Shehwani, mengatakan kepada AFP bahwa para dokter memprotes tidak tersedianya alat pelindung diri (APD) seperti masker dan kacamata.
"Kami telah meyakinkan mereka bahwa APD akan segera diberikan tetapi mereka memulai protes," kata Shehwani, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang berencana untuk mendistribusikan peralatan pelindung setelah menerima pasokan dari pemerintah federal sebelumnya pada Senin.
Selama berminggu-minggu staf medis di seluruh Pakistan telah mengeluh karena kurangnya peralatan keselamatan di rumah sakit karena mereka merawat pasien yang menderita virus corona baru.