Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah mengatakan, pelaksanaan rapid test tersebut sebagai upaya mendeteksi para pedagang yang rentan tertular corona.
“Para pedagang ini sangat rentan sekali terpapar karena seringkali bersingunggan dengan orang banyak sehingga harus benar-benar waspada dan hati-hati serta mematuhi protokol Covid 19 anjuran pemerintah,” ucap Anna.
Menurutnya, para pedagang khususnya pedagang sayur, pedagang keliling, harus benar-benar menjaga diri agar tidak terpapar virus corona. Ia pun mengimbau pedagang membiasakan cuci tangan setelah beraktivitas maupun setelah bersentuhan dengan orang lain, menjaga jarak, menggunakan masker, dan membiasakan hidup bersih.

Ia berharap para pedagang yang reaktif saat menjalani rapid test melakukan isolasi mandiri guna memutus penyebaran mata rantai virus corona (Covid-19).
Namun, saat dikonfirmasi langkah selanjutnya apakah ada penutupan pasar dan pengambilan sampel swab, Pemkab Bojonegoro tampaknya masih belum dapat memutuskannya karena masih harus membahasnya bersama seluruh instansi yang berkepentingan.
Baca Juga : Tekan Penyebaran Covid-19, Malang Raya Akan Berlakukan PSBB
Sejauh ini, pada Sabtu ini tim Satgas Covid-19 Kabupaten Bojonegoro telah menutup pasar dan melakukan penyemprotan di Pasar Bojonegoro Kota. Rencananya, penyemprotan akan dilakukan selama dua hari pada Sabtu ini dan Minggu 10 Mei 2020.
Baca Juga : 93 Jamaah Salat Tarawih Ikuti Rapid Test Corona, 2 Orang Reaktif
(Erha Aprili Ramadhoni)