Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menelusuri Fakta Pria Tewas Diamuk Massa Dipicu Teriakan Begal di Tangsel

Hambali , Jurnalis-Minggu, 10 Mei 2020 |01:20 WIB
Menelusuri Fakta Pria Tewas Diamuk Massa Dipicu Teriakan Begal di Tangsel
Lokasi Muhammad Basri menjadi korban amukan massa di Tangerang Selatan (Foto: Hambali)
A
A
A

Polisi sendiri tak mendapati jika Basri membawa senjata tajam. Hal itu lah yang membuat janggal, lantaran pada umumnya pelaku begal selalu memersenjatai diri dengan senjata tajam, bahkan senjata api rakitan.

"Nggak ada senjata tajam. Tapi memang kita menemukan ada satu kunci leter T di dompetnya," jelas dia.

Polisi sendiri enggan menyimpulkan apakah Basri benar berupaya melakukan pembegalan terhadap RI dan Al. Menurut Kapolsek, yang ditangani petugas saat ini adalah fakta hukum di lapangan. Dikatakannya, sudah 1 orang penganiaya Basri ditahan.

"Kita intinya memproses fakta hukum di lapangan. Kita nggak mau bilang korban ini salah sasaran atau bagaimana, tapi yang pasti sudah 1 orang yang kita tahan, perannya menyusul kita sampaikan. Barang buktinya itu rekaman video yang beredar, kan kelihatan siapa saja yang main hakim sendiri, lalu ada pula kabel yang digunakan mengikat MB kita sita," ucap Supriyanto.

"Kan bisa aja misalnya ada orang ribut di jalan antara si A dan B. Terus si A kesel, lalu teriakin si B ini maling atau begal, kemudian si B dikeroyok massa, bisa saja kan?. Nantilah untuk detailnya kita sampaikan, apakah akan dirilis atau bagaimana kejadian ini," tutupnya.

Sementara itu, Okezone coba mengonfirmasi Aliansi Pemuda Aceh-Jakarta, organisasi primordial yang mengawal kasus tewasnya Basri oleh amukan massa. Dari sana, diperoleh keterangan berbeda mengenai kronologi malam kejadian.

"Jadi, dia ini profesinya sebagai sopir cargo, bawa barang. Nah malam itu, mobilnya diparkir di kantornya dekat lokasi kejadian. Dia memang beritahu temannya mau beli rokok ke minimarket, dia nggak bawa apa-apa karena handphonenya dichas di kantor," terang Nazarullah, Ketua Aliansi Pemuda Aceh-Jakarta.

Dilanjutkan Nazar, saat dikepung massa sebenarnya Basri telah mencoba menjelaskan bahwa dia tak tahu-menahu dengan tuduhan begal. Beberapa saksi lain juga turut melerai, namun upaya demikian tak digubris. Pukulan serta tendangan terus mendarat di sekujur tubuh pria beranak 1 itu.

"Dari saksi-saksi yang lain itu kan melihat, dia coba jelaskan dia bukan maling motor. Tapi tetap aja dipukulin, terus diseret dan diikat. Kita desak kepolisian usut semua pelaku yang menganiaya ini, videonya kan ada. Kita juga sudah bertemu pihak kepolisian, bahwa kasus ini harus tuntas," tegasnya.

Disesalkan dia, ada beberapa media yang memberitakan bahwa Basri adalah pelaku begal, tanpa mengecek kebenaran dari berbagai pihak. Maka dari itu, pihaknya akan meminta klarifikasi dari media terkait untuk meluruskan pemberitaan tersebut.

"Hari ini kita akan ke kantor salah satu media di jakarta, kita minta klarifikasi pemberitaan soal ini. Jadi jangan bersumber dari satu pernyataan di lapangan saja, harus ditelusuri dulu kebenarannya," pungkasnya.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement