JAKARTA - Tetangga penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, Sumartini mengungkapkan hampir ditabrak pelaku penyiraman air keras dengan menggunakan sepeda motor.
Hal itu disampaikannya saat memberikan kesaksian dalam lanjutan sidang kasus penyiraman air keras di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (12/5/2020).
Saat itu, Sumartini bersama dengan temannya baru saja melaksanakan ibadah salat Subuh di Masjid Al-Ihsan. Kemudian, dua orang berboncengan sepeda motor ingin menabraknya. "Motor kencang mau nabrak saya, dari arah belakang," kata Sumartini saat bersaksi di persidangan.
Baca Juga: 3 Saksi Penolong Akan Dihadirkan dalam Sidang Lanjutan Novel Baswedan
Sumartini mengaku tak melihat jelas siapa dua orang yang ingin menabraknya itu. Terlebih, keduanya berboncengan dan menunggangi motornya dengan kencang.
"Berdua kencang sekali. Saya tidak ngeh (pakai helm) tidak ingat, tidak jelas dan tidak memperhatikan," ujarnya.
Usai hendak ditabrak, Sumartini kemudian mendengar suara teriakan dari arah laju motor tersebut dengan posisi berjongkok dan ingin berganti baju. "Saya tidak tahu siapa itu, ada orang jongkok sambil teriak, buka baju sambil jongkok," tuturnya.