Bersama Yunani dan negara-negara Mediterania lainnya, Islandia termasuk negara-negara Eropa yang paling bergantung pada pariwisata untuk ekonomi mereka. Pada tahun-tahun sebelum krisis coronavirus, pariwisata menyumbang hingga 10 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB)-nya.
Pariwisata juga yang mengangkat ekonomi Islandia setelah krisis perbankan dan krisis keuangan 2008-2009. Jumlah wisatawan melonjak dari setengah juta menjadi lebih dari 2 juta hanya dalam satu dekade.
Tahun lalu, bagaimanapun, pariwisata turun 14 persen, yang disebabkan oleh kebangkrutan maskapai penerbangan Islandia Wow Air yang berbiaya rendah, sehingga tidak ada pesaing untuk maskapai Islandiaair yang dominan. Kerumunan besar wisatawan dengan kemacetan yang kemudian terjadi dan kenaikan harga juga disebut sebagai faktor negatif yang mempengaruhi kesediaan orang asing untuk mengunjungi Islandia.
Masuknya wisatawan telah secara luas dikritik oleh beberapa penduduk setempat, yang menganggap budaya Islandia berubah untuk mengakomodasi pengunjung.
(Rahman Asmardika)