MAKASSAR - Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun mengalami perundungan saat berjualan makanan khas Makassar, Jalangkote. Ia dihadang, didorong, dan dipukul hingga tersungkur oleh sejumlah remaja di Kabupaten Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan.
Video perundungan itu viral dan pelaku ditangkap. Di tengah kasus ini, korban mendapat dukungan moril dari sejumlah pihak semisal warga, TNI dan lain-lain.
Bahkan anak yang gigih berjualan penganan tradisional tersebut mendapat bantuan berupa sembako, sepeda, dan berbagai kebutuhan lainnya. Semua itu dilakukan sebagai bentuk simpati kepada korban.
Pantauan di lapangan pada Senin (19/5/2020), banjir dukungan moril datang dari berbagai kalangan, salah satunya dari TNI.
“Bentuk perhatian kita terhadap salah satu korban kekerasan bullying supaya tidak terjadi lagi khususnya di Pangkep. Tadi kami berikan Sembako, terus sepeda, mudah-mudahan bisa bermanfaat. Banyak dari warga pangkep dan di luar Pangkep bersimpati,” ujar Dandim 1421 Pangkep Letnan Kolonel Infantri Adi Sabaruddin.
Baca Juga: KPAI Kecam Perundungan terhadap Anak Penjual Jalangkote
Sementara pihak keluarga korban merasa terharu dan berterimahkasih kepada semua pihak yang telah bersimpati kepada anaknya sebagai seorang korban perundungan oleh sekelompok remaja. Ibu Korban, Dahlia, meminta agar pelaku tidak mengulangi perbuatannya dan proses hukum terus berlanjut.
Sementara itu pihak keluarga telah memaafkan perbuatan pelaku dan meminta agar tidak mengulangi perbuatannya. Meski begitu proses hukum kasus perundungan tetap berlanjut.
Lebih lanjut Dahlia mengatakan anaknya sudah ada setahun berkeliling jualan penganan jalangkote. Itu semua dilakukan anaknya guna membantu ayah-ibunya yang sehari-hari berjualan gorengan.
Baca Juga: Pembully Penjual Jalangkote di Makassar Tuai Kecaman
(Abu Sahma Pane)