Menurutnya, pasien tersebut sengaja dilakukan isolasi di rumah sakit supaya tak menimbulkan gejolak sosial di masyarakat lantaran dirinya domisili di rumah kos di Kota Malang.
"Supaya tidak menimbulkan gejolak sosial di masyarakat. Warga Kota Malang, ngekos di Malang dan kerjanya di sini," tuturnya.
Sejauh ini, lanjut Husnul, klaster tenaga medis mendominasi pasien positif corona di Kota Malang. Hingga Jumat 22 Mei 2020 dari 30 kasus positif corona di Kota Malang, sekitar setengahnya merupakan tenaga medis.
"Yang paling besar tenaga kesehatan, persentase kalau kita jumlah 14 - 15 orang yang kena tapi sebagian sudah sembuh," ucapnya.
Meski sesuai keamanan alat pelindung diri (APD) sudah standar, faktor interaksi intensif dengan pasien menjadi salah satu alasan para tenaga medis dapat tertular corona.