"Kalau APD sudah standar, apalagi di layanan, kedua faktor frekuensi kontaknya. Jadi kan pasien dirawat setiap hari, mungkin sehari dua kali dikunjungi. Frekuensi lebih sering itu juga menyebabkan itu (tertular corona). Kedua ya mungkin imunutas yang bersangkutan itu menurun bisa," terangnya.
Namun, dari sekitar 15 tenaga medis yang terpapar corona, tidak ada yang mempunyai gejala klinis, apalagi sampai harus mendapatkan perawatan intensif sebagaimana yang terjadi di daerah lainnya.
"Tidak ada yang dirawat di rumah sakit karena tanpa gejala. Dari 15 itu, beberapa sudah sembuh,"pungkasnya.
Di Kota Malang sendiri dari 30 orang pasien positif corona, 12 orang telah sembuh dan 18 orang masih menjalani perawatan. Sedangkan ada 223 pasien dalam pengawasan (PDP), dimana 17 orang dinyatakan sembuh, 76 pasien dalam pengawasan, dan 130 pasien selesai pengawasan.
Sementara itu jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kota Malang mencapai 853, dimana 763 orang selesai dipantau, 89 orang sedang dipantau, dan tiga orang dinyatakan meninggal dunia.
(Awaludin)