Kasubdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Sumsel, Kompol Suryadi mengatakan berdasarkan keterangan dari korban, lima pelaku datang secara tiba-tiba, sambil marah-marah minta agar berhenti membangunan sahur.
“Pelaku masuk masjid masih menggunakan sandal dan sempat ditegur oleh korban, namun salah satu pelaku malah mengajak duel tidak dihiraukan oleh korban,” katanya.
Kemudian korban meminta kelima pelaku untuk meninggalkan masjid. Dan setelah di luar masjid salah satu pelaku AR menendang tong sampah hingga pecah.
Kemudian melihat tong sampah pecah dan tidak lagi bisa digunakan korban pun tersulut emosi. Sebab korban merasa bertanggungjawab terhadap apa yang terjadi di masjid karena menjadi pengurus.
"Korban yang merasa bertanggungjawab dengan tindakan dilakukan para pelaku, langsung melepaskan jubbas putihnya untuk meladeni para pelaku, hingga akhirnya terjadi pengeroyokan mengalami luka memar di kepala," jelas Suryadi.
(Widi Agustian)