Pada tingkat spesies, Indonesia telah menyusun peta jalan memulihkan populasi 25 spesies target yang terancam punah. Dari 270 lokasi pemantauan, diketahui beberapa populasi spesies meningkat dalam lokasi pemantauan, seperti Jalak Bali, Harimau Sumatra, Badak Jawa, Gajah Sumatra, dan Elang Jawa.
Pada tingkat genetik, Indonesia telah mempromosikan bioprospeksi (bioprospecting) untuk keamanan dan kesehatan pangan, seperti Candidaspongia untuk anti-kanker, dan gaharu untuk disinfektan, yang produksinya telah ditingkatkan selama pandemi COVID-19 ini.
Terkait capaian penurunan laju deforestasi yang signifikan di Indonesia kata Menteri Siti, tak lepas dari serangkaian tindakan korektif pemerintah di bawah arahan dan kebijakan Presiden Jokowi. Seperti pengelolaan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) melalui perbaikan peringatan dini dan antisipasi, dan mitigasi.
Selain itu dilakukan pengelolaan lahan gambut, melalui moratorium izin baru dan pemanfaatan secara tepat lahan gambut, serta pengaturan muka air tanah dengan teknik hidrologi.
Upaya lainnya melalui penegakan hukum terhadap kegiatan ilegal, termasuk penerapan efektif Sistem Jaminan Legalitas Hutan Indonesia yang dikenal sebagai SVLK.
Pemerintah juga melakukan moratorium izin baru pengusahaan perkebunan kelapa sawit dan pengembangan koridor satwa di areal konsesi yang merupakan habitat satwa.