Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Keluarga Mantan Tangan Kanan Pangeran Saudi Kini 'Menjadi Target'

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Senin, 25 Mei 2020 |13:59 WIB
Keluarga Mantan Tangan Kanan Pangeran Saudi Kini 'Menjadi Target'
(Foto: Bandar Al-Galoud/BBC Indonesia)
A
A
A

"Dia mengubahnya dari sistem yang kasar, kejam, berbasis pengakuan, menjadi sistem yang menggunakan forensik modern dan data berbasis komputer.

"Dia adalah pria paling pintar yang kami temui di antara begitu banyak orang lain yang tidak berfungsi," katanya.

Ia adalah pria yang cara bicaranya lembut, dengan gelar doktor dalam bidang kecerdasan buatan dari Universitas Edinburgh.

Dr al-Jabri pernah menjabat sebagai menteri kabinet dan memegang pangkat mayor jenderal di Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi.

Namun pada 2015 semuanya berubah. Raja Abdullah meninggal dan saudara tirinya Salman naik takhta. Ia mengangkat putranya yang masih muda dan belum teruji, Mohammed Bin Salman (dikenal sebagai MBS) sebagai menteri pertahanan.

MBS kemudian memerintahkan pasukan negaranya untuk campur tangan dalam perang saudara Yaman, sebuah langkah yang ditentang oleh Dr al-Jabri yang mengatakan tak akan ada strategi keluar dari perang itu.

Lebih dari lima tahun kemudian Arab Saudi masih mencari jalan keluar dari kebuntuan di Yaman, yang disebut mahal.

Pada 2017 MBS melakukan kudeta istana tanpa darah dengan restu ayahnya.

Dia secara efektif menyerobot posisi selanjutnya ke tahta, yang dipegang Pangeran Mohammed bin Nayef, dengan menjadi putra mahkota.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement