KARAWANG - Selama masa pandemi Covid-19, Pemkab Karawang, Jabar, sudah melakukan 8.000 rapid tes dan 756 kali swab tes. Salah satu sasaran rapid tes, adalah pedagang di pasar tradisional. Mengingat, pasar merupakan tempat berkumpulnya banyak orang.
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Karawang, dr Fitra Hergyana, mengatakan, rapid tes ini dilakukan secara acak dan massal. Salah satu targetnya adalah pasar tradisional. Tak hanya pedagang, warga yang kebetulan berbelanja di pasar tersebut juga menjadi sasaran rapid tes tersebut.
"Sudah 8.000 warga yang mengikuti tes cepat (rapid tes) dan 756 kali yang ikut swab tes," ujar Fitra, Sabtu (30/5).
Selain itu, rapid tes juga menyasar warga yang mempunyai kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif corona, hasil dari tracing. Tujuannya, untuk deteksi dini. Apalagi, warga tersebut hasilnya reaktif, maka dilanjutkan dengan swab tes.
Dari 8.000 warga yang ikut rapid tes itu, 259 di antaranya reaktif terhadap virus corona. Sedangkan, untuk swab tes, dari 756 kali yang diikuti oleh 463 warga, hasilnya 20 orang positif.
Fitra mengakui, saat ini Karawang statusnya sudah turun dari zona merah corona, menjadi zona kuning. Targetnya, yaitu menjadi zona biru, seperti daerah tetangga, yakni Kabupaten Purwakarta.
Baca Juga : Mahfud MD Angkat Bicara Terkait Teror yang Dialami Mahasiswa UGM
Karena itu, ke depan rencananya seluruh orang dalam pemantauan (ODP) dan orang tanpa gejala (OTG) akan disuruh mengikuti tes swab. Saat ini, Pemkab Karawang sudah melatih 41 analis puskesmas untuk mengambil sampel swab.
"Nanti, tes swab bisa dilakukan di suatu tempat yang telah ditentukan oleh analis tersebut," ujarnya.
Selain itu, saat ini Karawang sudah punya dua alat polymerase chain reaction (PCR). Yaitu, di RS Paru Jatisari dan RSUD Karawang. Dalam sehari, satu alat PCR itu bisa menguji 94 sampel swab. Bahkan, hasilnya bisa diketahui dalam kurun waktu 4 jam.
(Angkasa Yudhistira)