Kantor gubernur mengkonfirmasi bahwa para tersangka telah ditahan dan tindakan hukum akan diambil. Tidak ada rincian lebih lanjut terkait insiden tersebut.
Mengutip BBC ada permusuhan tersembunyi antara negara Turki dengan etnik Kurdi yang merupakan 15-20% dari keseluruhan populasi Turki.
Etnik Kurdi mendapat perlakuan kasar di tangan otoritas Turki selama bergenerasi. Nama dan pakaian etnik Kurdi dilarang, penggunaan bahasa Kurdi dibatasi. Bahkan keberadaan etnik Kurdi ditolak, dan mereka dipanggil dengan sebutan "orang Turki Pegunungan".
Tahun 1978, Abdullah Ocalan mendirikan PKK, yang menyerukan negara Kurdi merdeka di Turki. Enam tahun kemudian PKK memulai gerakan bersenjata, dan sejak saat itu 40.000 orang tewas dan ribuan terusir dari kediaman mereka karena konflik ini.
Tahun 1990, PKK mengubah tuntutan kemerdekaan menjadi otonomi budaya dan politik, dan meneruskan perjuangan bersenjata. Tahun 2013 kedua pihak mengadakan gencatan senjata.
Gencatan senjata ini gagal tahun 2015 sesudah sebuah bom bunuh diri menewaskan 33 orang aktivis Kurdi di Suruc, dekat perbatasan Suriah. ISIS dituduh bertanggungjawab terhadap bom itu, tetapi PKK menuduh pihak berwenang Turki membiarkannya, lalu menyerang polisi dan tentara Turki.