PALEMBANG - Sebuah video berdurasi 2 menit 5 detik, membuat heboh warga Kota Palembang, dimana dalam video itu nampak sejumlah keluarga pasien memaksa membawa pulang jenazah seorang PDP corona dengan menggunakan angkot.
Informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi di Rumah Sakit RK Charitas Palembang, pihak keluarga ramai-ramai masuk ke ruang perawatan, dan langsung mengangkat jenazah yang hanya dibalut kain kafan untuk selanjutnya dibawa pulang menggunakan angkot.
Kepala Bagian Humas RS RK Charitas Palembang, Kresna Tuti membenarkan adanya pengambilan jenazah PDP corona oleh pihak keluarga. Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada 9 Juni 2020.
Dia menjelaskan, pasien berinisial R (55) itu menjalani perawatan sejak 29 Mei, dengan diagnosis PDP corona. Kemudian dilakukan pemeriksaan swab pada 30 Mei dan 3 Juni. Pasien lalu meninggal dunia pada 9 Juni, tapi hasil laboratoriumnya belum keluar.
"Dokter jaga sudah menginformasikan pasien telah meninggal dunia ke pihak keluarga, dan menjelaskan akan dilakukan pengelolaan jenazah sesuai prosedur jenazah infeksius serta dimakamkan di TPU Gandus. Tapi keluarga menolak," kata Kresna, Senin (15/6/2020).
Menurut Kresna, keluarga juga menolak perawat akan memandikan jenazah. Lalu, petugas kembali menjelaskan kepada anak pasien yang datang ke rumah sakit tentang prosedur pengelolaan jenazah infeksius, akan tetapi kembali ditolak.
"Kita sudah mengkonfirmasi kepada Dinkes terkait hasil laboratorium pasien yang bersangkutan, namun saat itu hasilnya belum ada, dan Dinkes akan menindaklajuti ke BBLK Palembang," katanya.
Setelah menyelesaikan administrasi, sekitar pukul 12.00 WIB beberapa anggota keluarga masuk ke kamar pasien dan langsung mengangkat jenazah keluar dan membawa pulang menggunakan angkot.
"Tak lama berselang, Dinkes memberikan info jika hasil pemeriksaan pasien yang belum sempat disampaikan kepada pihak keluarga karena sudah keburu dibawa pulang," katanya.
Sementara itu, juru bicara Covid-19 Kota Palembang, Yudhi Setiawan mengatakan, selama menjalani perawatan pasien yang bersangkutan statusnya PDP corona. Hal itu pun sebenarnya sudah dijelaskan oleh pihak RS kepada keluarga.
"Memang sesuai protokol meski hasil laboratorium belum keluar jenazah PDP corona harus dimakamkan layaknya pasien corona," katanya.
Hal itu, kata Yudhi, bertujuan untuk mencegah potensi penularan di masyarakat jika nantinya hasil laboratorium dinyatakan positif. Akan tetapi, setelah dikonfirmasi ke BBLK Palembang akhirnya didapati jika pasien meninggal dunia itu negatif virus corona.
Follow Berita Okezone di Google News
(wal)