BATANG - Sambut new normal, petugas perekaman KTP elektronik, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kabupaten Batang, Jawa Tengah, memakai APD lengkap, saat proses pelayanan input data.
Penambahan protokol kesehatan di fasilitas umum ini terus ditambah, khususnya pelayanan yang bersentuhan langsung ke masyarakat, untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
Para petugas khusus yang melakukan perekaman kartu tanda penduduk elektronik wajib menggunakan alat pelindung diri lengkap. Mereka memakai baju hasmat, masker, penutup muka transparan, sarung tangan dan kelengkapan lainya.

Meski agak ribet, petugas senantiasa melakukan perekaman data terhadap warga yang tengah mengajukan permohonan KTP elektronik ini.
Sejumlah warga yang tengah melangsungkan perekaman E-KTP di unit pelayanan kantor kecamatan Gringsing tersebut sempat kaget, melihat petugasnya berkostum tidak seperti biasanya.
“Saya kaget dan sempat khawatir, namun setelah dijelaskan kami memahami. Justru dengan dilengkapinya APD di saat pandemi covid-19, merasa nyaman dan aman, tidak was-was terpapar virus covid 19 tersebut,” jelas pemohon E- KTP, Yulia kepada wartawan, Kamis (18/6/2020).
Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kabupaten Batang, Abdul Rahman, menyambut era new normal menerapkan aturan baru khususnya para petugas saat melayani warga ada tambahan alat pelindung diri.
“Ini protokol baru dipelayanan untuk E KTP, sebelumnya hanya cukup menyediakan handsanitizer, tempat cuci tangan dan pengecekan suhu yang disediakan di depan kantor, para petugas dan pengunjung juga wajib bermasker. Namun, saat ini khusus petugas perekaman data KTP elektronik wajib mengenakan APD lengkap disaat bersentuhan langsung dengan warga,” jelas Abdul Rahman.
Terdapat 15 unit kantor pelayanan yang tersebar di seluruh kantor kecamatan yang ada dan semua wajib melakukan protokol kesehatan. Namun sangat disayangkan, masih banyak warga tidak mematuhi anjuran dari petugas. Para warga yang mengurus KTP dan administrasi lain, tidak lagi memperdulikan sosial maupun physical distancing dan cenderung berkerumun.
(Awaludin)