Baca Juga: Apakah Aman Sunat Anak di Masa Pandemi Covid-19?
Dilanjutkan Afiatun, sekira pukul 21.00 WIB, MG dijemput pulang oleh kakaknya. Saat itu semua berjalan seperti biasa tanpa ada keluhan apapun. Namun sekira pukul 23.00 WIB, MG nampak memegangi alat kelaminnya sambil mengeluh nyeri.
"Jam 11 malam, dia ngomong ke saya kalau ngerasa nyeri. Terus saya cek, ternyata itu sudah kondisinya persis yang udah sunat. Bapaknya juga awalnya nggak tahu, waktu saya tunjukkin pada kaget. Dicek lagi buat mastiin, kondisinya emang udah kayak orang sunat jalan sebulan, jadi rapih bener," imbuhnya.
Was-was terjadi sesuatu pada putra bungsunya, Rahmat dan Afiatun perlahan mengajak MG bercerita aktivitas apa saja yang dilakukan saat bermain di luar rumah malam itu. Akhirnya diperoleh kesaksian, MG dan kedua temannya sempat didatangi "dokter" dan meminta ketiganya untuk duduk.
"Dia bilang didatangi "dokter", terus dipegang disuruh duduk. Tapi karena 2 anak lainnya kan perempuan, terus anak-anak itu dibiarin pergi sama orang yang disebut "dokter" itu. Kalau anak saya dipegang, udah begitu aja. Anak saya juga nggak ngadu apa-apa waktu itu, kayak abis main biasa aja," jelasnya.