MANILA - Sedikitnya 14 orang hilang setelah sebuah kapal nelayan Filipina bertabrakan dengan kapal kargo Taiwan di perairan barat daya Ibu Kota, Manila. Tim penyelamat telah dikerahkan untuk mencari para korban yang hilang.
Tabrakan yang terjadi pada Minggu pagi di lepas pantai Provinsi Occidental Mindoro itu menenggelamkan kapal nelayan Filipina, Liberty 5.
Kapten kapal kargo Vienna Wood, yang terdaftar di Hong Kong, meminta bantuan "beberapa jam kemudian" dan kapal itu dikawal mendarat oleh Penjaga Pantai Filipina, demikian keterangan Juru Bicara Penjaga Pantai, Komodor Armando Balilo sebagaimana dilansir AFP.
Belum jelas apakah Liberty 5 telah tenggelam.
Pihak berwenang Filipina mengerahkan pesawat terbang dan kapal-kapal untuk mencari orang-orang yang hilang, termasuk 12 awak Filipina dan dua penumpang.
Arus laut yang kuat mengganggu pencarian pada Minggu malam, tetapi operasi dilanjutkan kembali Senin pagi.
Filipina memiliki catatan keselamatan pengiriman yang buruk, dengan banyak korban meninggal dalam kecelakaan di laut setiap tahun, biasanya di atas kapal berlambung kayu yang digunakan mengangkut orang dari satu pulau kecil ke pulau lain.
Ada juga insiden yang diduga terkait dengan perselisihan maritim.
Pada Juni tahun lalu, kapal pukat ikan China menabrak sebuah kapal Filipina di dekat Reed Bank, sebuah wilayah Laut Cina Selatan di dalam wilayah Manila, tetapi juga diklaim oleh Beijing.
Nelayan Vietnam menyelamatkan 22 orang Filipina setelah tabrakan itu, yang membuat Presiden Rodrigo Duterte menghadapi tuduhan membela Beijing.
Duterte telah mencoba untuk tidak membesar-besarkan kasus itu, menyebutnya sebagai "kecelakaan" dan menerima tawaran Beijing untuk melakukan penyelidikan bersama.
Follow Berita Okezone di Google News
(dka)