Selain itu juga, bersama dengan TNI-Polri melakukan penjagaan setiap hari selama 1x24 jam di lokasi yang sering dijadikan tempat orang membuang sampah sembarangan. Hasilnya terjaring, sekira 30 orang yang bukan berasal dari warga Watutumou II, melainkan warga dari luar Desa.
Namun sayangnya, saat pemerintah desa berhenti melakukan penjagaan, masih banyak warga yang kembali membuang sampah sembarangan.
"Ketika tempat tersebut tidak dijaga, adalagi orang yang buang sampah disitu, sehingga timbul ide dari kami pemerintah desa untuk meletakkan peti mati disitu, dengan tulisan Kami berduka cita atas matinya hati nurani dari sebagian orang terhadap kebersihan dan pelestarian lingkungan hidup," sambungnya.
Peletakan peti mati tersebut, menurut Kepala desa tidak bermaksud apa-apa selain menggugah orang-orang yang buang sampah disembarang tempat.
"Agar supaya mereka boleh menyadari bahwa kebersihan itu penting, kebersihan itu adalah sebagian dari iman, tentunya sebagai orang beriman marilah kita jaga bersama-sama kebersihan lingkungan kita," pungkasnya.
(Awaludin)