Kondisi ini membuat para pasien terpaksa dirawat inap di teras rumah warga dengan kondisi seadanya menggunakan velbad sebagai tempat tidur dan terpal sebagai dinding penghalang hujan dan matahari.
“Kalau pasien yang dirawat ada 50 lebih, ada yang alami luka, kurang cairan, demam, dan ada yang gatal,” ujar relawan tim medis, Resky.
Baca Juga: Kemenkes: Penanganan Bencana Banjir Luwu Utara Harus Sesuai Protokol Kesehatan
(Arief Setyadi )