Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Diplomat AS: Konsulat China di Houston Adalah Pusat Pencurian Riset dan Spionase

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 23 Juli 2020 |08:40 WIB
Diplomat AS: Konsulat China di Houston Adalah Pusat Pencurian Riset dan Spionase
Foto: Reuters.
A
A
A

WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) pada Rabu (22/7/2020) memerintahkan China untuk menutup konsulatnya di Houston dalam sebuah langkah yang memicu kemarahan Beijing, yang menyebut tindakan itu sebagai “eskalasi permusuhan”.

Mengenai isu tersebut, Pejabat Tinggi Asia Timur di Departemen Luar Negeri AS, David Stilwell mengatakan bahwa konsulat China di Houston adalah pusat dari upaya militer China untuk meningkatkan keunggulan perangnya dengan mengirim siswa ke universitas AS.

"Kami mengambil langkah praktis untuk mencegah mereka melakukan itu," kata Stilwell kepada New York Times.

BACA JUGA: AS Mendadak Perintahkan China Tutup Konsulat di Houston

Stilwell juga menuduh konsul jenderal China di Houston dan diplomat lain di sana baru-baru ini terlibat dalam kegiatan yang mencurigakan di bandara internasional Houston, di mana mereka mengawal warga Tiongkok ke dalam penerbangan carteran ke China.

Sementara itu Wakil Menteri Luar Negeri AS, Stephen Biegun mengatakan kepada Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS keputusan itu dibuat sebagai tanggapan atas "bidang yang telah lama menjadi perhatian."

BACA JUGA: China Janjikan Pembalasan Setelah AS Hapuskan Status Khusus Hong Kong

Dia mengatakan bidang itu termasuk pencurian kekayaan intelektual dan spionase komersial, serta perlakuan tidak adil terhadap diplomat AS, eksportir, investor dan media di China dan penyalahgunaan oleh dinas keamanan China dari sikap AS yang menyambut terhadap mahasiswa dan peneliti Tiongkok.

Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS menyebut konsulat China di Houston ditutup untuk "untuk melindungi kekayaan intelektual Amerika dan informasi pribadi orang Amerika". Penutupan itu diperintahkan hanya sehari setelah Departemen Kehakiman AS mendakwa dua warga negara China atas apa yang disebutnya kampanye spionase dunia maya selama satu dekade yang menargetkan kontraktor pertahanan, peneliti Covid-19 dan ratusan korban lainnya di seluruh dunia.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement