JAKARTA - Pemerintah telah mencanangkan visi Indonesia Emas tahun 2045 dengan harapan terciptanya generasi produktif yang berkualitas pada 100 tahun kemerdekaan Indonesia dalam menghadapi bonus demografi.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut, masa depan Indonesia di tahun 2045 ada di tangan anak-anak di masa sekarang.
"Masa depan Indonesia yang berdaya saing dan unggul berada di tangan 30,1% penduduk yaitu 79,55 juta anak Indonesia. Pada akhirnya yang menentukan Indonesia itu mereka (anak-anak), bukan kita lagi," ucap Muhadjir dalam acara Hari Anak Nasional (HAN) melalui keterangan tertulisnya, Kamis (23/7/2020).
Menurut Muhadjir, saat ini yang perlu dilakukan adalah melindungi dan merawat anak-anak dengan mendidik dan mengarahkan anak agar bisa menjadi pemimpin di masa mendatang. Tugas tersebut, kata dia, adalah tugas besar yang perlu dilakukan bersama-sama, tidak hanya oleh orang tua atau pemerintah, tetapi juga lembaga pendidikan dan masyarakat.
"Tugas kita di situ. Bagaimana kita mengintervensi, melakukan pengasuhan, perlindungan, perawatan sebagai upaya kita untuk ikut campur terhadap kemampuan di dalam diri anak agar mereka menjadi seperti yang kita harapkan," terangnya.
Mantan Mendikbud itu menerangkan bahwa pewarisan dan penanaman nilai kepada anak-anak juga sangat diperlukan.
Menurut dia, sebagai generasi masa depan anak-anak juga harus ditanamkan nilai-nilai kebangsaan guna memberikan arah bagi bangsa Indonesia mendatang.
"Di situlah pentingnya kita menanamkan nilai kebangsaan, solidaritas, nasionalisme. Tanpa itu kita sangat khawatir, risau kalau anak-anak gagal memberikan arah kepada dirinya apalagi memberikan arah kepada bangsa ini. Entah dia menjadi pejabat di lingkungan pemerintahan atau lingkungan legislatif," pungkasnya.
(Khafid Mardiyansyah)