Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ritual Ambil Tanah Keramat Tradisi di Bengkulu Sambut Tahun Baru Islam

Demon Fajri , Jurnalis-Kamis, 20 Agustus 2020 |05:30 WIB
Ritual Ambil Tanah Keramat Tradisi di Bengkulu Sambut Tahun Baru Islam
Ritual ambil tanah (Foto: Demon Fajri)
A
A
A

BENGKULU - Komunitas Kerukunan Tabut (KKT) Bengcoolen, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, tetap menggelar prosesi 'mengambil tanah' dalam menyambut bulan Muharram atau tahun baru Islam.

Prosesi mengambil tanah itu dilakukan keluarga pewaris Tabut Sakral yang memiliki 17 Kelompok. Terdiri dari sembilan kelompok Tabut Syech Burhanuddin Imam Senggolo dan delapan kelompok Tabut Bansal.

Dalam prosesi pengambilan tanah pada 29 Dzulhijjah malam atau malam 1 Muharram, keluarga pewaris Tabut sembilan kelompok Tabut Imam Senggolo mengambil tanah yang dikeramatkan, di Kelurahan Anggut Bawah, Kelurahan Ratu Samban, Kota Bengkulu.

Baca Juga:  Pawai Obor di Kebon Jeruk Jakbar, Ratusan Warga Banyak Tak Bermasker

Sementara delapan kelompok Tabut Bansal mengambil tanah di Kelurahan Malabero Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu. Prosesi itu sendiri berlangsung tidak kurang dari satu jam yang dimulai sekira pukul 22.01 WIB hingga 23.01 WIB.

Di masa pandemi Covid-19 ini, prosesi ritual mengambil tanah sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Di mana, pada tahun sebelumnya terdapat iringin dol dari Keluarga Keturunan atau pewaris Tabut. Namun, pada tahun ini tidak dilakukan iringan dol.

Selain itu, keluarga pewaris tabut berjalan kaki dari rumah Imam di Kelurahan Pasar Melintang, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu menuju lokasi pengambilan tanah yang dikeramatkan di Kelurahan Anggut Bawah, Kelurahan Ratu Samban, Kota Bengkulu.

Baca Juga:  Meski Dilarang, Warga Bekasi Tetap Gelar Pawai Obor

Pada tahun ini, hal tersebut tidak dilakukan keluarga pewaris tabut Imam. Di mana mereka melakukan dengan cara menaiki kendaraan menuju lokasi pengambilan tanah yang dikeramatkan.

Ketua Komunitas Kerukunan Tabut (KKT) Bengcoolen, Syiafril Syahbudin mengatakan, dalam menyambut bulan Muharram atau tahun baru Islam, keluarga pewaris Tabut tetap melakukan prosesi ritual mengambil tanah.

Namun, kata Syiafril, prosesi tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Di mana dalam prosesi ini tidak melibatkan orang banyak hal ini guna menghindari penyebaran Covid-19.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement