NIAMEY – Banjir yang melanda Ibu Kota Niger, Niamey baru-baru ini telah memaksa lebih dari 225.000 orang meninggalkan rumah mereka, kata pejabat negara itu. Korban jiwa akibat bencana itu dilaporkan telah mencapai 45 orang.
Menurut pernyataan Kementerian Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana Niger, sekira 25.000 rumah tangga telah terdampak banjir itu.
Beberapa bagian di Ibu Kota Niamey telah tenggelam sejak Selasa 25/8/2020) ketika hujan lebat menyebabkan Sungai Niger meluap melebihi tepiannya. Hujan deras yang turun sejak saat itu telah menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
BACA JUGA: Banjir di Nigeria Tewaskan 100 Orang di 10 Negara Bagian
Kantor berita AFP melaporkan, tim penyelamat menggunakan kano untuk membantu para korban.
Pada Kamis (27/8/2020) pagi, puluhan warga meninggalkan rumah mereka mengarungi atau berenang melalui jalan-jalan yang banjir.
BACA JUGA: Enam Warga Prancis Tewas dalam Serangan Kelompok Bersenjata di Niger
"Sampai sekarang kami berada di tempat yang kering, lalu hujan lebat datang pada Rabu malam dan membuat air naik yang mengejutkan kami saat kami tidur," kata Moussa Amadou seorang penduduk Niamey kepada AFP. Amadou adalah penduduk Kirkissoye, salah satu lingkungan yang paling parah terkena dampak banjir.
Niger, salah satu negara terkering dan termiskin di dunia, sering mengalami musim hujan yang intens, yang biasanya berlangsung selama dua bulan atau di sana.
AFP menambahkan bahwa pihak berwenang bulan lalu telah mengeluarkan peringatan bahwa sekitar 300.000 orang berisiko terkena banjir sejak hujan lebat dimulai.
Follow Berita Okezone di Google News
(dka)